Rabu, 02 Agustus 2017

TUJUAN BERAGAMA

.
OM SWASTYASTU, Om Avighnam Astu Namo Sidham, Om anobadrah kratavo yantu visvatah, (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala arah) Pendengar umat Sedharma yang berbahagia, selamat pagi dan selamat berjumpa dalam acara Santapan Rohani Agama Hindu. Puja dan puji syukur patut kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang  Widhi Wasa (TYME), karena atas segala Asung Kerta Wara Nugraha-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk Berbagi ajaran Beliau, adapun topik kita pagi ini yaitu tentang “TUJUAN BERAGAMA”.

Pendengar Sedharma yang saya banggakan,
Berbhakti pada Tuhan sebagai salah satu wujud beragama harus dapat membangun sikap hidup mulia dengan arah yang jelas dan benar. Mahatma Gandi menyatakan bahwa pemujaan pada Tuhan tanpa mendatangkan kesediaan untuk beryadnya kepada sesama ciptaan Tuhan dapat menimbulkan dosa sosial. Beryadnya itu adalah suatu kesediaan untuk berkorban untuk mewujudkan tujuan yang mulia. Tiga sikap untuk mengarahkan tiga sasaran kehidupan bergama tersebut menurut Swami Satya Narayana adalah sbb:

Pendengar Sedharma dimanapun berada,
Yang pertama; Swa Artha; Artinya tujuan beragama adalah diarahkan untuk meningkatkan kualitas diri. Kata swa dalam bahasa sansekerta artinya diri sendiri. Kata artha artinya dalam bahasa sansekerta tujuan. Karena itu uang atau benda yang menjadi alat untuk memperlancar tercapainya tujuan juga disebut artha. Jadinya swa artha” artinya tujukanlah ajaran Agama itu pertama-tama untuk membenahi diri sendiri, agar menjadi manusia individu yang semakin berkualitas baik moral maupun mental. Swami Satya Narayana juga menekankan bahwa menganut suatu Agama harus dapat menimbulkan tiga keperdulian pada diri sendiri. Tiga keperdulian itu adalah : kepedulian terhadap diri sendiri, pendidikan dan sosial. Artinya beragama itu harus diarahkan untuk membangun diri agar selalu sehat secara jasmani dan rokhani. Peduli pada pendidikan dalam pengertian terus berusaha untuk  meningkatkan kemauan belajar agar terus dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. Belajar hendaknya menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Kapedulian yang ketiga itu adalah kepedulian pada keikutsertaan dalam usaha untuk memajukan kehidupan bersama dalam masyarakat.

Pendengar sedharma,
Jadinya beragama itu pertamatama untuk membangun diri sendiri agar memiliki sikap hidup untuk membangun tiga kepedulian tersebut. Dengan tiga kepedulian hidup itu seseorang dapat menimbulkan tiga keterikatan individu. Kerikat untuk taat pada iman dan taqwa atau sradha dan bhakti pada Tuhan (Dewa Abimana), terikat untuk konsisten hidup mentaati Dharma (Dharma Abimana) dan terikat untuk aktif mengabdi pada tanah kelahiran (Desa Abimana). Demikianlah sasaran beragama yang ditujukan pada diri sendiri atau Swa Artha.

Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Yang kedua; Para Artha: artinya beragama itu hendaknya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada sesama ciptaan Tuhan. Para artinya diluar diri kita dan artha artinya tujuan. Beragama hendaknya dijadikan suatu upaya untuk mendapatkan bekal spiritual, intelektual dan kepekaan emosional. Dengan bekal tersebut untuk meningkatkan kemampuan berkomunikai dengan pihak luar diri kita. Dengan kemampuan itu membangun suatu hubungan yang saling mengabdi atau saling melayani. Kebersamaan untuk saling mengabdi dan melayani itu dapat menumbuhkan suatu suasana sosial yang semakin kondusif. Dengan suasana itu hidup bersama menjadi sumber motivasi menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan sosial untuk memajukan kehidupan bersama mencapai kebahagiaan hidup lahir batin. Para Artha harus dapat membangun sikap hidup untuk lebih mementingkan kepentingan umum atau kepentingan yang lebih utama dari pada mementingkan kepentingan diri sendiri atau kepentingan yang sempit. Tanamkan keyakinan bahwa dengan melayani sesama yang membutuhkan pelayanan itu Tuhan akan melimpahkan punia atau karunia pada diri kita dengan banyak cara

Pendengar Umat sedharma di manpun anda berada,
Dan yang terakhir; Parama Artha: artinya tujuan yang paling utama. Tujuan yang paling utama menganut Agama adalah berbhakti pada Tuhan. Beragama itu hendaknya ditujukan untuk terus menerus menanamkan keyakinan, bahwa hanyalah Tuhan yang mutlak maha ada, maha suci, maha tahu, maha karya, maha mulia dan maha kuasa. Dalam berpikir, berkata dan berbuat hanyalah untuk diabdikan pada Tuhan. Karena alam dan makhluk hidup terutama manusia semuanya adalah ciptaan Tuhan tiada kecuali. Memelihara kesejahtraan alam dan mengabdi pada sesama manusia haruslah diyakini sebagai suatu perbuatan untuk mengamalkan kepercayaan dan ketaqwaan (Sradha dan Bhakti) kita pada Tuhan.

Pendengar Umat Sedharma yang saya banggakan,
Alam adalah badannya Tuhan dan diri manusia ada unsur Tuhan yang disebut Atman. Dengan mengarahkan tujuan beragama sebagai arah yang paling utama dengan berbhkati ada Tuhan, ini menurut Swami Satya Narayana hendaknya mendatangkan tiga kecintaan yaitu :      Dewa Abhimana    : Cinta dan bhakti pada pada Tuhan.
Dharma Abhimana : Cinta dan patuh pada Dharma
Desa  Abhimana     : Cinta dengan mengabdi pada tanah kelahiran

Pendengar sedharma yang saya cintai,
   Pen Demikian tujuan beragama yang dapat saya sampaikan, semoga ini dapat menjadi cerminan kita sebagai manusia untuk terus berkarya demi terjaganya kesatuan NKRI yang kita cintai. Akhir kata,,,,,,,,
Om Loka Samasta Sukhino Bhawantu”
“ Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH SANTIH  SANTIH  OM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...