Sabtu, 15 Januari 2022

SEJARAH PURA SP. 2 (PURA PUJA TRI SAKTI) NABIRE

 SEJARAH PURA SP. 2 (PURA PUJA TRI SAKTI) NABIRE

 


Pada sekitar tahun 1982 merupakan tahun kedatangan warga transmigrasi UPT (Unit Pemukiman Trans) atau yang lebih di kenal dengan Satuan Pemukiman (SP.2) yang sebagaian besar dari Pulau jawa. Dari sekian jumlah warga trans, ada beberapa Kepala Keluarga yang memeluk Agama Hindu yaitu sekitar 9 KK.

Berlatar belakang dari itu pula maka, inisiatif umat yang beragama Hindu untuk mendirikan tempat Ibadah (Pura), maka pada tahun 1985 terbangunlah pura yang terdiri dari padmasari dan pagar yang semua terbuat dari kayu dan di bagun di antara rumah dan rumah yang kebetulan ada umat yang beragama Hindu memiliki lokasi bersebelahan, sehingga di bangunlah Pura di tengah-tengah rumah.

Seperti halnya Pura haruslah memiliki pemangku, dan pada saat itu pemangku pura adalah Mbah Sukro, dan sampai sekitar tahun 2001an mbah Sukro pulng ke jawa, dan sekitar tahun 2001 ada pendidikan dan pelatihan kepemangkuan/Pinandi ta yang di selenggarakan di Jayapura, maka dari umat mengusulkan Bapak Sukimin untuk mnegikuti pelatihan pemangku. 

 




 

Pada tahun yang sama, umat Hindu mendapatkan Lokasi untuk pendirian tempat Ibadah dengan ukuran 50 x 30 m, yang letaknya tidak jauh dari lokasi pura yang awal, maka sepakatlah umat untuk memindahkan pura. Untuk memindah pura (pelinggih/Padmasari) umat Hindu semua, terutama yang berada di SP gotong royong/Ngayah untuk memikil rame-rame untuk memindahkannya.

Setalah Pura di pindahkan dan mangku sukimin sudah di wintem menjadi pemangku maka beliaulah yang memimpin setiap persembahyangan di SP.2 (Kali Semen) dan sampai saat ini tahun 2014 umat yang beragama Hindu di SP.2 sekitar 14 KK.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...