..
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru), Saudara Pendengar sedharma yang berbahagia, Puja dan Puji syukur kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa), karena Atas segala Anugrah_Nya yang telah Beliau limpahkan kepada kita semua, sehingga dalam kesempatan ini kita dapat berjumpa kembali pada acara Renungan Agama Hindu yang disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun topik Renungan kita malam ini adalah tentang “MENUJU KESADARAN.
Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Sebagai ilustrasi topik renungan kita malam ini saya cuplikan sebuah cerita tentang seorang Raja bernama Bhartrihari, yaitu raja dari sebuah kerajaan Ujaina yang sekarang dikenal dengan nama kota Ujain di India. Beliau memiliki adik yang bernama Wikramaditya yang sangat terkenal karena keberhasilannya melindungi kerajaan dari serangan musuh asing. Raja Bhartrihari sangat pandai memimpin, sehingga disenangi rakyatnya. Disamping itu beliau ahli dalam filsafat dan bahasa Sansekerta dan Karyanya yang sangat terkenal tentang Filologi yang berjudul Vakya Padiya. Dalam bukunya Beliau pertama kali memperkenalkan teori Sphota. Beliau menyebutkan bahwa sabda merupakan Tuhan itu sendiri karena tanpa Sabda Tuhan pun tidak bisa disebut. Oleh karena itu dalam buku tersebut beliau memberi nama Sabda Brahma.
Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Seperti cerita Raja raja jaman dahulu, seorang raja tidak saja mempunyai Permaisuri tetapi juga memiliki selir selir. Raja Bhartrihari memiliki dua orang selir dan selir yang paling dia sayangi adalah selir kedua yang bernama Pingala yang memiliki wajah yang sangat cantik sehingga terkenal pula kecantikkannya diseluruh kerajaan tersebut. Rajapun sangat mencintainya dan selalu memikirkan Pingala dan merasa tidak bisa hidup tanpa Pingala.
Saudara Pendengar Sedharma,
Kemasyuran Raja Bhartrihari tersebar kemana mana. Pada suatu ketika seorang Rsi yang tinggal di wilayah Kerajaan Ujaina membaca karya sang Raja yaitu buku Vakya Padiya . Sang Rsi sangat mengagumi karya tersebut, sehingga Sang Rsi ingin menghadap Raja untuk memberikan Amerta kepada Sang Raja dengan berkah panjang umur, awet Muda dan slalu berjaya di kerajaannya. Begitu pula Sang Raja menyambut kedatangan Sang Rsi dengan baik dan sopan, Sang Rsi tanpa ragu lagi memberikan Amertha seraya memberitahukan khasiat amerta tersebut, apabila Sang Raja meminum Amertha tersebut Sang Raja akan awet Muda, panjang umur dan selalu berjaya dikerajaannya. Sang Raja menerima Amertha berkah dari Sang Rsi tersebut. Setelah Sang Rsi pergi meninggalkan kerajaannya, Sang Raja merenungkan permintaan Sang Rsi Tersebut untuk meminum Amerta itu. Karena cintanya kepada Pingala, raja berpikir untuk memberikan Amertha tersebut kepada Pingala agar ia awet muda dan kecantikan yang dimilikinya tidak hilang, dan akhirnya Amerta tersebut diberikan kepada Pingala.
Pendengar Umat Sedharma dimanapun anda berada,
Setelah menerima Amertha dari Sang Raja, ternyata Pingala tidak meminum Amerta tersebut melainkan memberikan kepada kepala Prajurit Istana yang ternyata adalah kekasih gelap dari Selir Pingala. Setelah menerima Amertha dari Pingala ternyata Kepala Prajurit tersebut tidak meminum Amerta tersebut, tetapi oleh kepala Prajurit, Tirtha Amertha tersebut diberikan kepada Seorang Wanita Penghibur sebagai Tanda Cintanya, karena tanpa sepengetahuan Pingala Kepala prajurit tersebut menjalin hubungan dengan wanita penghibur. Akhirnya Amertha tersebut jatuh ketangan wanita penghibur, karena merasa tidak pantas menerima anugrah tersebut. Ia berpikir kalau ia meninum amertha tersebut maka hidupnya akan panjang dan semakin banyak berbuat dosa di dunia ini. Oleh karena wanita penghibur ini sangat mengagumi Sang Raja, akhirnya Wanita ini memberikan Amerta tersebut kepada Sang Raja Agar Raja berikan kesehatan dan panjang umur serta tetap Berjaya dalam memimpin kerajaan.
Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Setelah menerima Amertha dari wanita penghibur. Raja Sangat terkejut bahwa Amertha yang telah Beliau berikan kepada Pingala bisa jatuh ketangan orang lain. Beliau sangat sedih karena istri yang sangat dicintainya telah berkhianat, sehingga apa yang di berikan bahkan sebuah umur panjang pun di berikan kepada orang lain.
Pendengar sedharma,
Setelah peristiwa itu, Raja Bhrtrihari menyerahkan Pemerintahan sepenuhnya kepada adiknya dan beliau meninggalkan kerajaan untuk bertapa menjalani hidup sebagai Sanyasin yang meninggalkan kemewahan dunia materi yang tidak kekal.
Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Dari ilustrsi cerita ini, nilai yang dapat kita petik bahwa untuk mencapai kesadaran kita memerlukan sebuah proses, hal itu lahir langsung mendapatkan kesadaran Rohani. Maka dalam hidup ini kita akan ditempa dengan suka duka kehidupan, sehingga dapat mencapai tingkat Dewasya (memiliki sifat sifat kedewataan) yang akan mengantarkan kepada kesadaran Rohani yang menjadi sumber dari kebahagiaan yang sejati dan kita akan menyadari bahwa materi ini bisa membuat kita senang tetapi tidak kekal, semua kekayaan materi ini akan kita tinggalkan dan karma (perbuatan) baik dan buruk yang kita lakukan yang akan mengantarkan kita ke alam rohani.
Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Untuk menjadi sadar, kita tidak harus menunggu musibah atau bencana menimpa kita, ketika kita menyadari akan sifat alam materi dan kekekalan jiwa, maka hendaknya kita harus segera bangkit dan menyadari semuanya. Yang kekal akan tetap kekal dan yang tidak kekal akan mengalami proses peleburan, dan begitulah seterusnya.
Pendengar sedharma, bagi kita yang telah menyadari kesalahan kesalahan yang kita lakukan, maka kita haruslah membuang kesalahan kesalahannya dan selanjutnya menjadi pribadi yang berani, beretika, berbudi pekerti dan berlaksana Dharma, maka orang tersebut akan lebih bermakna dan dapat memaknai hidup dalam kehidupan ini.
Pendengar sedharma yang saya banggakan, dari ilustrasi tadi marilah kita semua mulai menyadarkan diri kita masing masing, agar lebih berguna dalam hidup ini dan marilah kita renungkan hal ini.
Pendengar sedharma, demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk kita semua, serta kita selalu di lindungi oleh TYME.
Om Loka samastha sukhino bhawantu”
“Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar