Rabu, 02 Agustus 2017

YANG DI PERCAYA PADA MASA KRISIS KEPERCAYAAN

..
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namasidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala arah), Pendengar sedharma yang berbahagia, puja dan puji syukur patut kita haturkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa (TYME), karena kita dapat berjumpa dalam acara Renungan Agama Hindu yang disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun Tema kita malam ini adalah “YANG DIPERCAYA PADA MASA KSISIS KEPERCAYAAN”.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Dalam slokantara, sloka yang ke 11 disebutkan;
Kalinganya, ikang tan adwa sabda nira ring loka, sang Brahmana paripurna ring caturweda, sira tan lenok, muwah sang huwus anemu dewa nugraha, tan lenok sira, muwah sang ratu yan wus prabhu cakrawarti, tan lenok sira, sang pandita, yan sira telas yukti gumawayaken yoga wisesa, kakawaseng niskalajnana, tan lenok sira, ika ta kapat ndatan kahanan lenok, ling sang hyang aji.
Yang artinya;
Keempat orang ini seharusnya tidak pernah goyang dalam melaksanakan kebenaran. Brahmana yang pandai, orang yang dapat anugrah dari dewa-dewa, raja dan orang yang telah mencurahkan hatinya dalam melakukan yoga.
Orang-orang yang seharusnyatidak pernah berdusta ini ialah:
Brahmana yang sudah mendalami tentang ajaran keempat Kitab Suci Weda. Ia selalu dapat dipercaya.
Orang yang dapat anugrah dari dewa-dewa hingga ia mengerti inti sari ajaran agama dan mengetahui Tuhan. Ia selalu dapat dipercaya.
Seorang raja yang telah menjadi cakrawarti, berkuasa penuh terhadap Negara dan rakyatnya. Baginda selalu dapat dipercaya.
Seorang yang telah mencapai tingkat yoga tinggi dan mengerti dengan sempurna ajaran-ajaran agama ia selalu dapat dipercaya. Mereka ini keempatnya tidak pernah berdusta. Demikian kata kitab suci.   

Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Seyogyanya setiap orang itu dapat dipercaya, karena hidup tanpa kepercayaan ialah kegagalan semata. Di antara kepercayaan-kepercayaan itu yang terpenting adalah percaya pada diri sendiri. Seorang filsuf bernama Rene Descrartes (1596-1650) mengatakan Cogito ergo sum artinya Saya berfikir. Sebab itu saya ada. Ia mengambarkan adanya kepercayaan kepada dirinya sendiri.

Pendengar Umat Sedharma dimanapun anda berada,
Faktor yang penting dan pertama menurut dia ituialah percaya bahwa saya ada. Dan kepercayaan saya ada ini bukan hanya percaya adanya itu sebagai bayangan, tetapi adanya itu sebagai manusia wajar yang mempunyai akal pikiran. Manusia tanpa akal pikiran itu bukan manusia. Oleh karena itu manusia adalah binatang yang berpikir, menurut Aristoteles. Jadi pokok mulanya ialah kepercayaan bahwa dirinya itu ada yaitu kepercayaan kepada diri bahwa dirinya itu benar-benar manusia dengan segala kewajarannya. 

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Pernyataan Descartes tersebut seolah-oleh merupakan jawaban dan kelanjutan dari pertanyaan Socrates. Sebagai filsuf Yunani yang mengatakan gnthi sesuton” ketahuilah akan dirimu sendiri. Descartes meyakinkan Socrates (sebenarnya tidak ada hubungan antara mereka) bahwa bukan saja ia kenal akan dirinya, tetapi juga tahu dan percaya akan adanya manusia sebagai Descartes itu sendiri.  

Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Menurut pikirannya yang rasional ini memang benar demikian, karena kita tidak akan dapat berbuat apa-apa jika kita tidak percaya kepada kekuatan kita sendiri. Dan kita baru bisa percaya kepada kekuatan sendiri itu setelah kita percaya bahwa kita benar-benar ada di dunia inisebagai manusia.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Dan baru kita setelah percaya kepada diri sendiri, kita akan dipercayai oleh orang lain.

Pendengar sedharma,
Pertanyaannya?? Siapakah yang mau percaya kepada anda, jika anda sendiri tidak percaya kepada diri sendiri, dan ini bukan berarti tidak mempercayai orang lain. 

Pendengar umat sedharma dimanapun anda berada,
Oleh karena itu hendaknya kita percaya pada diri dulu, lalu percaya kepada orang lain dan barulah kita dapat dipercaya. Tetapi yang terutama yang harus dapat dipercaya ialah keempat orang-orang besar yang dituturkan tadi. Yaitu orang yang ahli pada ajaran agama dan kitab suci, orang yang disayangi Tuhan, seorang raja besar dan akhirnya orang yang telah berkuasa pada dirinya sendiri luar dan dalam. Yaitu orang yang badam dam pikirannya sudah  dapat dikontrolnya.   

Pendengar sedharma,
Inilah orang-orang yang dapat dipercaya di jaman kali yuga ini, karena mata manusia lain tertuju kepadanya  dan bahayanya, jika sekali diketahui berbohong, seumur hudup tidak akan dipercaya lagi, karena jatuhnya demikian rendah dari tempat kedudukan yang demikian tinggi. Jadi orang yang berkedudukan tinggi ituharus berhati-hati dalam kedudukannya. Sekali keseleo dan jatuh, tidak ada ampun untuk bangkit lagi.  

Pendengar umat sedharma yang berbahagia,
Itulah keadaan yang terjadi di negeri tercinta kita ini, maka jangan salahkan rakyat apabila sudah tidak percaya kepada penjabat-penjabat tinggi. Karena tidak dapat kita pungkiri, bahwasanya para pemimpin-pemimpin tidak murni untuk mensejahterakan rakratnya, melainkan untuk kesejahteraan dirinya sendiri, oleh karena itu maka kita hendaknya yakin dan percaya kepada diri kira sendiri dapat berbuat baik kepada semua mahluk ciptaan Tuhan. Karena kepercayaan itu sagat sulit dicari, karena kepada siapapun apabila dia sekali buat kesalahan dan tidak dipercaya, maka selamanya dia akan tidak mendapat kepercayaan dari siapapun.

Pendengar umat sedharma yang saya cintai,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk kita semua demi kelangsungan manusia di Bumi ini. Akhir kata:
Om Loka samastha sukhino bhawantu”
Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...