TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om
Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang
dari segala penjuru), Saudara Pendengar sedharma yang berbahagia, Puja dan Puji
syukur kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (TYME), karena Atas
segala Anugrahnya yang telah Beliau limpahkan kepada kita semua sehingga dalam
kesempatan ini kita dapat berjumpa dalam acara Renungan Agama Hindu yang
disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun topik Renungan kita malam ini adalah
tentang “TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA”.
Pendengar umat Sedharma yang berbahagia,
Ada seorang
tokoh mengatakan:
“Saya
ingin menjadi orang yang saya inginkan,
Namun
tidak pernah saya wujudkan”
Dalam salah satu
karya pemikir kepemimpinan, penemuan diri dan perubahan pribadi dunia, adalah
Sesuatu yang penting, namun terlihat sederhana menyentakkan kesadaran. Sesuatu
yang mengingatkan kita untuk merenungkan hidup yang singkat dan apa yang telah
kita lakukan untuk membuatnya menjadi berarti.
Pendengar
Umat Sedharma yang Saya Cintai,
Mengingat
kematian yang datang demikian tiba – tiba, tidak ada salahnya saat sehat kita
bertanya kepada diri, kira – kira siapa saja yang akan menangis saat kita
pergi? Siapa saja yang telah kita sentuh hidupnya saat kita masih punya
kesempatan untuk hidup? Serta warisan apa saja yang bisa kita tinggalkan
setelah kita menghembuskan nafas terakhir? Sebelum semua berakhir dan kita
tidak memiliki apa – apa selain sebuah hati yang dipenuhi penyesalan atas hidup
yang serba setengah – setengah, tidak ada waktu yang tepat kecuali saat ini
untuk kita memulai memperbaiki sisi – sisi diri yang tak patut diwariskan, jika
hari akhir itu tiba. Berikut beberapa hal penting, sederhana dan menggugah
kesadaran kita untuk merenungkan kembali substansi hidup yang kita jalani ini.
Pendengar Sedharma,
”Marilah berbuat
baik satu sama lain”. Sering kali kita percaya bahwa untuk menjalani kehidupan
yang memuaskan, kita harus melakukan tindakan besar atau prestasi yang maha
hebat. Pikiran itu jauh dari kebenaran. Karena hidup yang penuh makna diperoleh
dari serangkaian tindakan sehari – hari yang sederhana. Tindakan kecil yang
sopan, baik dan dilakukan dengan penuh ketulusan.
Pendengar sedharma dimanapun anda berada,
Setiap orang
yang kita temui dan memasuki kehidupan kita, pasti memiliki satu pelajaran atau
kisah untuk melengkapi kehidupan kita. Dan pada setiap kesempatan tersebut pula,
kita memiliki satu kesempatan untuk menunjukkan belas kasih, interaksi yang
menunjukkan sisi kemanusiaan kita. Jika dalam suatu interaksi tersebut kita
bisa membahagiakan dan membuat orang terobati dengan kehadiran kita,
mencerahkan suasana dan membuat orang tersenyum, tentulah suatu hari yang
bermanfaat.
Pendengar Sedharma,
Satu kebaikan
kecil, setiap hari dalam setiap interaksi walaupun terlihat sangat sederhana,
bukan tidak mungkin akan membuat kita dikenang oleh banyak orang yang merasakan
betapa berbedanya hari tanpa kita didalamnya. Orang bijak juga mengajarkan
bahwa, benang merah dari kehidupan yang penuh makna dan sukses adalah disiplin
diri. Tanpa disiplin diri, kita tidak dapat menentukan tujuan dengan jelas,
mengatur waktu dengan efektif, memperlakukan orang dengan baik, melalui saat –
saat sulit, memperhatikan kesehatan atau memikirkan hal – hal positif lainnya.
Pendengar
Umat Sedharma yang berbahagia,
Disiplin diri
juga dikenal dengan “cinta yang teguh”, karena tegas kepada diri sendiri
sebenarnya adalah gerakan mencintai. Dengan tegas kepada diri sendiri kita akan
menjalani hidup lebih berhati – hati. Semakin tegas kita pada diri sendiri,
semakin mudah kita menjalani hidup. Jangan lupa bahwa kualitas hidup kita
ditentukan oleh kualitas pilihan dan keputusan kita. Jika kita konsisten untuk
mengambil keputusan – keputusan yang kita yakini benar (bukan hanya mudah),
saat itulah kita mampu mengendalikan hidup kita.
Pendengar
Sedharma,
Orang yang
efektif dan merasa puas, tidak akan menghabiskan waktu melakukan hal – hal yang
paling nyaman dan mudah. Mereka memiliki keberanian untuk mendengarkan hati dan
melakukan hal – hal yang bijaksana. Orang yang sukses memiliki kebiasaan
melakukan hal – hal yang tidak disukai oleh orang yang gagal. Penulis Inggris
dari abad ke – 19, Thomas Hendry Huxley juga meninggalkan mutiara pemikiran yang
tetap relevan untuk kita terapkan hari ini, ”Mungkin hasil yang paling berharga dari semua pendidikan adalah
kemampuan membuat diri sendiri untuk melakukan hal – hal yang hal itu dilakukan
ketika harus dilakukan, tidak peduli kita senang atau tidak senang
melakukannya”.
Pendengar
Umat Sedharma yang Saya Cintai
Dari penjelasan
tadi, kita sebagai umat yang beragama dan bertaqwa, serta manusia yang ber Tuhan,
mari kita berbuat entah baik untuk kita atau tidak, tetapi yang terpenting
adalah yang terbaik untuk bangsa dan Negara kita. Karena kita tidak ada artinya
apabila kemerdekaan Indonesia tidak di perjuangan oleh pejuang-pejuang kita.
Pendengar Sedharma,
Saya mengutip
pidato presiden kita pertama mengatakan “musuhku lebih mudah, karena hanya
berperang mengusir penjajah, tetapi musuhmu akan susah, karena kamu berperang
dengan saudaramu sendiri”. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama
memperbaiki sifat dan karekter kita yang akan menghancurkan Negara kita
sendiri.
Pendengar Sedharma dimanapun anda berada,
Demikianlah yang
dapat saya sampaikan. Dan semoga ini semua dapat memberi manfaat untuk kita dan
Negara kita, dan semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa menganugrahkan kerahayuan
untuk kita semua. Akhir kata;
“Om Lokasamasta
sukhino bhawantu”.
“Ya Tuhan Semoga
seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH,
SANTIH, SANTIH OM .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar