Kamis, 20 Januari 2022

SEJARAH PURA SP. C (PURA SURYA BHUANA) NABIRE

 SEJARAH PURA SP. C (PURA SURYA BHUANA) NABIRE







Desa bumi mulia, atau yang lebih di kenal dengan SP. C merupakan rentetan UPT dari SP.A dan seterusnya, sebagai salah satu UPT, pastilah warga yang tinggal di pemukiman ini sebegian besar dari Pulau Jawa. SP. C di buka sekitar tahun 1985, dan pada saat itu akses jalan yang dari kota nabire ke lokasi ini hanya dapat di tempuh melintasi sungai (Kali Bumi).

Sebagai UPT ada berbagai macam budaya, adat, golongan dan agama. Pada awalnya umat yang beragama Hindu di desa ini ada sekitar 7 KK dan 3 Bujangan, dengan pertimbangan itu, maka umat meminta lokasi untuk mendirkan tempat ibadah/Pura kepada petugas tranmigrasi. Dan tidak lama permintaan itu di kabulkan sehingga umat hindu di berikan lokasi dengan ukuran 50 x 100 m, lokasinya berada di jlr.2.

Sebelum umat mendapatkan lokasi pada awalnya ada salah seorang tokoh mendirikan sanggah yang terbuat dari kayu untuk sebagai tempat persembahyangan, dan bertempat di Bpk Sukarman. Kegiatan keagamaan di tempat ini berjalan sekitar 1 tahun, dan masuk tahun berikutnya sekitar tahun 1986 maka remi lokasi yang di berikan kepada umat Hindu untuk mendirikan Tempat Ibadah/Pura.

Pada tahun yang bersamaan, sanggah yang dulu di gunakan sebagai sarana persembahyangan di kediaman Bapak Sukarman di pindahkan ke Lokasi Pura yang baru oleh semua umat. Maka berjalanlah kegiatan keagamaan di lokasi Pura sendiri, hampir sekitar 10 tahun sanggah yang terbuat dari kayu masih bertahan dan di gunakan. Dan setelah itu mulai di adakan pembangunan Padmasari serta pagar penyenger yang sederhanya. Lambat laun peembangunan berjalan dan sampai pada suatu saat Pura Surya Bhuwana mendapat bantuan dari Pemda dan dananya di gunakan untuk mendirikan balai banjar. Tetapi balai banjar tidak dapat bertahan lama, karena sekitar tahun 2004 tembok-tembok balai banjar retak dan roboh akibat balai banjar di bongkar.

Hingga pada saat mendekati pelaksanaan odalan di pura ini pada tahun 2010 akhir, maka sebelum pelaksanaan odalan, umat telah kerja keras untuk membangun balai banjar kembali dan melengkapi bangunan jeroan.

Pada awal pembangunan Pura, pemangku pada saat itu adalah Mbh Kromo (alm) hingga sekitar tahun 2001, karena pada tahun tersebut di desa bumi mulia sudah memiliki pemabngku yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemangkuan di jayapura, hingga sampai saat ini setiap upacara agama, di pimpin oleh Mangku Sukarman.

Sampai saat ini tahun 2014 umat di desa bumi mulia jumlah umat sekitar 16 KK. Dari sekian jumlah umat, sebagian ada yang pecahan KK dan ada juga pindahan(perantauan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...