Senin, 31 Juli 2017

EMPAT KUNCI HIDUP SEHAT

..
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namasidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala arah), Pendengar sedharma yang berbahagia, puja dan puji syukur kita haturkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa (TYME), karena kita dapat berjumpa dalam acara Santapan Rohani Agama Hindu yang disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun Tema kita pagi ini adalah EMPAT KUNCI HIDUP SEHAT”.

Pendengar umat Sedharma yang berbahagia,
Untuk hidup sehat dewasa ini tidak semata-mata tergantung pada apa yang dilakukan oleh orang lain. Tetapi lebih banyak tergantung pada apa yang kita lakukan sendiri. Antara lain kunci hidup sehat adalah tertawa, ada harapan, cinta dan Agama. Kalau keempat unsur tersebut mampu diwujudkan terpadu, maka hidup sehat dan bugar sangat yakin dapat dicapai.

Pendengar Sedharma,
Yang pertama, Tertawa: Suka dan duka memang, silih berganti menggeluti hidup manusia di dunia ini. Seseorang dapat disebut hidup sehat dan bahagia apa bila sebagian besar hidupnya dijalaninya dengan bersukaria secara wajar dan benar. Artinya mereka dapat hidup gembira dengan tidak melanggar Dharma, maupun norma-norma umum lainya. Genderang Pamungkas pernah menyatakan, bahwa orang yang hidupnya lebih banyak ketawanya atau gembira ria lebih sulit kena santet, dari pada orang yang senantiasa dirungdung duka dan asab derita. Ketawa itu sehat, demikian sering kita dengar ungkapan orang-orang bijak. Ketawa yang sehat itu bukanlah ketawa sembarang ketawa. Ketawa yang sehat itu adalah ketawa yang sewajarnya. Kalau memang ada sesuatu yang lucu dan patut merangsang ketawa lalu kitapun ketawa. Kalau sesuatu yang lucu dan memang patut menimbulkan ketawa terus kita tidak ketawa tentunya ada sesuatu yang tidak beres dalam diri kita. Malahan yang celakanya, kalau kita ketawa saat orang tidak sepatutnya ketawa, tentunya hal itu menyebabkan dapat kita dicurigai menderita ganguan jiwa, ya setidaknya dianggap aneh oleh para khalayak. Oleh karena itu. Ketawa yang menjadi salah satu unsur hidup sehat itu adalah ketawa yang benar dan yang sewajarnya saja. Dan jangan sampai kita ketawa-ketawa sendiri di jalanan, jadi kalau itu terjadi bukan lagi ketawa yang sehat. Tetapi ketawanya orang gila, alias gendeng.

Pendengar sedharma dimanapun anda berada,
Berikutnya, Ada harapan. Hidup ini memang suatu harapan. Wujudkanlah harapan itu dengan bercita-cita yang realistis. Hidup tanpa cita-cita sama dengan mati. Dan Cita-cita tanpa kerja sama dengan mimpi. Kerja yang  sukses mewujudkan cita-cita, itulah kebahagiaan. Seperti halnya Moto Bapak Presiden kita yaitu Kerja, Kerja dan kerja. Umat Hindu yang memiliki keyakinan adanya reinkarnasi/samsara/kelahiran kembali seyogianya tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup ini. Seandainya dalam hidup ini kita memang gagal dalam berbagai bidang, yakinlah pada penjelmaan berikutnya kita masih ada peluang untuk mengembangkan harapan kita lebih baik dari pada sebelumnya. Karena ajaran reinkarnasi itu memiliki nilai untuk tidak pernah berputus asa dalam hidup ini.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Agar harapan hidup itu tidak menjadi beban, yang memberatkan dalam hidup ini, maka rumuskanlah harapan hidup ini sesuai dengan kenyataan hidup. Janganlah merumuskan harapan terlalu muluk-muluk diluar kemampuan kita. Dengan demikian kita akan selalu optimis dalam mewujudkan harapan dalam hidup ini.

Pendengar Umat Sedharma yang Saya Cintai,
Komponen yang berukutnya adalah, Memliki cinta. Hidup akan dirasakan gersang kalau tanpa cinta. Hidup akan bergairah kalau ada yang dicintai dan ada yang mencintai. Cinta dalam hal ini tidak harus selalui dikaitkan dengan hubungan sexual. Cinta-mencintai dengan sesama akan menimbulkan  dorongan untuk saling mengabdi dengan tulus ikhlas tanpa ada pamrih atas pengabdian yang dilakukan. Itulah sesungguhnya cinta. Kalau disertai dengan berbagai pamerih, itu bukanlah cinta yang benar, tetapi hanya dorongan hawa nafsu belaka. Kalau pamrihnya tidak terwujud, maka cinta itu bisa berbalik menjadi kebencian dan dendam. Tetapi sebaliknya, Cinta juga bisa membuat orang sehat apa bila dilakukan dengan ketulus ikhlasan. Menurut pandangan Hindu dalam diri setiap manusia terdapat Atman yang berasal dari Brahman atau Tuhan Yang Mahaesa. Cinta yang tulus ikhlas itu akan tumbuh dalam diri setiap orang, apa bila kesucian Atman itu menjadi unsur yang paling dominan dalam diri manusia tersebut. Cinta akan menjadi media pelampiasan hawa nafsu apa bila cinta itu hanya di dorong oleh gejolak hawa nafsu belaka, tanpa dikendali oleh kesucian Atman. Cinta akan menjadi unsur yang dapat membangun hidup sehat, apa bila datang dari ekspresi  kesucian  Atman. Cinta itulah yang mendorong manusia untuk giat dan semangat bekerja sebagai wujud pengabdian pada yang dicintai. Itulah kekuatan dari sebuah cinta.

Pendengar Umat Sedharma yang Berbahagia,
Komponen yang terakhir adalah. Agama. Kehidupan beragama merupakan suatu komponen untuk membangun hidup sehat dan bugar. Unsur yang paling utama dalam kehidupan beragama adalah percaya dan bhakti pada Tuhan. Orang akan tegar menghadapi dinamika suka, duka dan berbagai hiruk pikuk kehidupan, apa bila ia selalu meyakini Tuhan senantiasa menyertai hidupnya. Mereka yakin bahwa Tuhanlah sebagai sutra dara agung drama kehidupannya di dunia ini. Apapun yang diperankan dalam drama kehidupan ini, ditetapkan hukumnya oleh Tuhan berdasarkan karma-karma yang pernah dilakukannya dalam kehidupan ini. Artinya Tuhan dalam menentukan peran kehidupan ini tidaklah sewenang-wenang. Peran yang diberikan selalu disesuaikan dengan karma wasana setiap orang. Jadi Agama dalah pedoman hidup yang patut kita yakini.

Pendengar Umat Sedharma yang Saya Cintai
Demikianlah komponen atau komposisi-komposisi hidup sehat menurut agama Hindu. Dan semoga ini semua dapat memberi manfaat untuk kita, dan semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa menganugrahkan kerahayuan untuk kita semua. Akhir kata;
“Om Lokasamasta sukhino bhawantu.
Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .
..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...