KEINDAHAN SEJATI
Om Swastyastu,
Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (Ya Tuhan semoga
segala kebajikan datang dari semua arah), Pendengar sedharma yang berbahagia,
Puja dan Puji syukur patut kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (TYME)
karena kita masih berkesempatan untuk berjumpa pada acara Renungan Agama Hindu
yang disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun Tema kita malam ini adalah “KEINDAHAN
SEJATI”
Saudara pendengar umat Sedharma,
Kehidupan di dunia
ini perlu keindahan. Karena hidup ini sebenarnya indah bila kita bisa
menjalaninya dengan baik. Di tengah suka-duka kehidupan tentunya kita ingin
ketenangan secara lahir dan batin. Ketenangan lahir dapat kita peroleh dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar kita, yaitu pangan, sandang dan papan. Tetapi Ketenangan
batin erat kaitannya dengan keadaan pikiran, perasaan dan tingkat spitualitas
setiap orang. Dan perlu kita ketahui, Tuhan menciptakan alam ini dengan
berbagai keindahan den keunikan, sehingga kita dapat terkagum – kagum oleh
karya Beliau, indahnya gunung, bukit – bukit laut dan keagungan Tuhan lainnya.
Pendengar sedharma dimanapun anda berada,
Bila kita menbaca
majalah Warta Hindu Dharma, terbitan di Bali, maka pada bagian kulit luar
(cover) maka kita akan membaca slogan sebagai motto majalah tersebut yaitu “Satyam,
Siwam, Sundaram” yang artinya Kebenaran, Kebijaksanaan dan Keindahan. Bila
kita selalu berpegang pada kebenaran, maka kita akan menjadi orang yang
bijaksana dalam menjalani kehidupan ini. Setiap detik dari kehidupan kita akan
menjadi indah dan menyenangkan, karena kita akan menjalani hidup selaras dengan
hukum – hukum universal. Keindahan adalah jalan menuju kebahagiaan batin, bila
kita pergi ketempat yang indah maka hati kita akan menjadi tenang, dan tentunya
akan menjadi sebuah kebagiaan tersendiri bagi yang mampu merasakannya, dan
berawal dari hal kecil seperti ini, marilah kita lekukan, agar keharmonisan di
antara kita akan tetap terjaga.
Pendengar sedharma
yang saya cintai,
Menurut kitab Nitisastra,
keindahan sejati itu bukan kerana dari bentuk fisik, tetapi karena seseorang
itu suka menolong. Seperti disebutkan dalam Sloka 28 disebutkan sebagai berikut
:
Srotram srutenaiva na kundalena
Danena panirna tu kangkanena
Vibhati kayah karunamayanam
Paropakarena na candanena
Artinya :
Bukan karena
anting – anting telinga menjadi indah, tetapi karena mendengar ajaran Weda,
bukan karena gelang tangan menjadi indah, tetapi karena suka berderma atau
berdana punia. Bukan karena bedak cendana badan menjadi indah tetapi karena suka
menolong orang lain.
Pendengar sedharma yang berbahagia,
Anting – anting
akan memberi keindahan kepada fisik pemakainya, tetapi dengan mendengar ajaran
– ajaran Weda, merasakan ajaran Weda dan melaksanakan ajaran Weda, maka kita
akan mendapatkan keindahan batin, telinga kita akan betul – betul bermanfaat
dalam meningkatkan spiritualitas kita. Jiwa kita akan menjadi indah dan selalu
berbahagia. Begitu juga halnya dengan Gelang yang hanya jadi hiasan ditangan
pemakainya, tetapi berderma atau berdana punia akan menjadi hiasan sejati bagi
jiwa kita. Tangan yang mengulurkan kebaikan bagi orang lain akan menebarkan
benih – benih kebajikan yang akan tumbuh dan dipetik oleh penebarnya. Dan benih
kebajikan itu akan mengantarkan kita kepada keindahan dan kebahagiaan sejati.
Karena orang yang suka berderma atau berdana punia, maka ia akan menjadi orang
bijaksana, karena melaksanakan kewajiban utama. Orang yang suka berderma telah
mengembangkan sifat – sifat baik yang ada dalam dirinya dengan membuang
keserakahan, dengan memberikan sebagian hartanya untuk orang lain yang
membutuhkan. Itulah arti dan manfaat dari sebuah pemberian yang tulus ikhlas.
Saudara sedharma di manapun anda berada,
Seperti arti sloka
tadi, bahwasanya Keindahan sejati bukan berasal dari badan, bukan juga karena bedak cendana,
melainkan karena suka menolong orang lain. Oleh karena itu Badan yang kita
miliki ini, harus kita manfaatkan untuk berkarma baik, menabung karma baik
dengan menolong orang lain tanpa pamrih, maka apapun akan menjadi keindahan
bagi badan kita dan dunia akan tetap indah, manakala manusia selalu berbuat
baik. Begitu pula sebaliknya jika manusia terus berbuat tidak baik, maka dunia
ini akan menjadi kacau balau.
Pendengar
sedharma yang saya banggakan,
Dengan karma baik,
ibarat kita ini hidup di istana yang indah dan megah, tetapi bila kita dengan
karma yang tidak baik, maka semua kenikmatan itu akan sirna. Untuk itu, marilah
kita bersama – sama berusaha untuk berkarma baik, dengan saling menolong antar
sesama, maka kita juga telah bersama – sama menjaga kedamaian di lingkungan
kita tinggal, serta bersama – sama menciptakan kedamaian di tanah yang kita
cintai ini, dan dengan demikian kita juga ikut menciptakan kedamaian untuk
seluruh alam ini, dan semoga kita semua mendapatkan keindahan yang sejati.
Pendengar Sedharma yang Saya Banggakan,
Demikianlah yang
dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, untuk itu marilah kita tekun melatih
dan memberdayakan potensi yang ada dalam diri kita, dan kita manfaatkan untuk
kepentingan orang banyak apa yang bisa kita kembangkan dan persembahkanlah
kerja kita sebagai Wujud bakti kita kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Dan semoga dapat
memberi manfaat pada kita semua.
Saudara
sedharma yang saya cintai,
Inilah yang dapat saya sampaikan, semoga
dapat memberi manfaat bagi kita semua. Akhir kata;
“Om Loka Samastha sukhino bhawantu”
“Ya Tuhan semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH,
SANTIH, SANTIH OM .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar