Kamis, 20 Januari 2022

KEINDAHAN SEJATI

 KEINDAHAN SEJATI


Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (Ya Tuhan semoga segala kebajikan datang dari semua arah), Pendengar sedharma yang berbahagia, Puja dan Puji syukur patut kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (TYME) karena kita masih berkesempatan untuk berjumpa pada acara Renungan Agama Hindu yang disiarkan melalui RRI Nabire. Adapun Tema kita malam ini adalah “KEINDAHAN SEJATI”

 

Saudara pendengar umat Sedharma,

Kehidupan di dunia ini perlu keindahan. Karena hidup ini sebenarnya indah bila kita bisa menjalaninya dengan baik. Di tengah suka-duka kehidupan tentunya kita ingin ketenangan secara lahir dan batin. Ketenangan lahir dapat kita peroleh dengan terpenuhinya kebutuhan dasar kita, yaitu pangan, sandang dan papan. Tetapi Ketenangan batin erat kaitannya dengan keadaan pikiran, perasaan dan tingkat spitualitas setiap orang. Dan perlu kita ketahui, Tuhan menciptakan alam ini dengan berbagai keindahan den keunikan, sehingga kita dapat terkagum – kagum oleh karya Beliau, indahnya gunung, bukit – bukit laut dan keagungan Tuhan lainnya.

 

Pendengar sedharma dimanapun anda berada,

Bila kita menbaca majalah Warta Hindu Dharma, terbitan di Bali, maka pada bagian kulit luar (cover) maka kita akan membaca slogan sebagai motto majalah tersebut yaitu “Satyam, Siwam, Sundaram” yang artinya Kebenaran, Kebijaksanaan dan Keindahan. Bila kita selalu berpegang pada kebenaran, maka kita akan menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan ini. Setiap detik dari kehidupan kita akan menjadi indah dan menyenangkan, karena kita akan menjalani hidup selaras dengan hukum – hukum universal. Keindahan adalah jalan menuju kebahagiaan batin, bila kita pergi ketempat yang indah maka hati kita akan menjadi tenang, dan tentunya akan menjadi sebuah kebagiaan tersendiri bagi yang mampu merasakannya, dan berawal dari hal kecil seperti ini, marilah kita lekukan, agar keharmonisan di antara kita akan tetap terjaga.

 

Pendengar sedharma yang saya cintai,

Menurut kitab Nitisastra, keindahan sejati itu bukan kerana dari bentuk fisik, tetapi karena seseorang itu suka menolong. Seperti disebutkan dalam Sloka 28 disebutkan sebagai berikut :

 

Srotram srutenaiva na kundalena

Danena panirna tu kangkanena

Vibhati kayah karunamayanam

Paropakarena na candanena

Artinya :

Bukan karena anting – anting telinga menjadi indah, tetapi karena mendengar ajaran Weda, bukan karena gelang tangan menjadi indah, tetapi karena suka berderma atau berdana punia. Bukan karena bedak cendana badan menjadi indah tetapi karena suka menolong orang lain.

 

Pendengar sedharma yang berbahagia,

Anting – anting akan memberi keindahan kepada fisik pemakainya, tetapi dengan mendengar ajaran – ajaran Weda, merasakan ajaran Weda dan melaksanakan ajaran Weda, maka kita akan mendapatkan keindahan batin, telinga kita akan betul – betul bermanfaat dalam meningkatkan spiritualitas kita. Jiwa kita akan menjadi indah dan selalu berbahagia. Begitu juga halnya dengan Gelang yang hanya jadi hiasan ditangan pemakainya, tetapi berderma atau berdana punia akan menjadi hiasan sejati bagi jiwa kita. Tangan yang mengulurkan kebaikan bagi orang lain akan menebarkan benih – benih kebajikan yang akan tumbuh dan dipetik oleh penebarnya. Dan benih kebajikan itu akan mengantarkan kita kepada keindahan dan kebahagiaan sejati. Karena orang yang suka berderma atau berdana punia, maka ia akan menjadi orang bijaksana, karena melaksanakan kewajiban utama. Orang yang suka berderma telah mengembangkan sifat – sifat baik yang ada dalam dirinya dengan membuang keserakahan, dengan memberikan sebagian hartanya untuk orang lain yang membutuhkan. Itulah arti dan manfaat dari sebuah pemberian yang tulus ikhlas.

 

Saudara sedharma di manapun anda berada,

Seperti arti sloka tadi, bahwasanya Keindahan sejati bukan berasal dari  badan, bukan juga karena bedak cendana, melainkan karena suka menolong orang lain. Oleh karena itu Badan yang kita miliki ini, harus kita manfaatkan untuk berkarma baik, menabung karma baik dengan menolong orang lain tanpa pamrih, maka apapun akan menjadi keindahan bagi badan kita dan dunia akan tetap indah, manakala manusia selalu berbuat baik. Begitu pula sebaliknya jika manusia terus berbuat tidak baik, maka dunia ini akan menjadi kacau balau.

Pendengar sedharma yang saya banggakan,

Dengan karma baik, ibarat kita ini hidup di istana yang indah dan megah, tetapi bila kita dengan karma yang tidak baik, maka semua kenikmatan itu akan sirna. Untuk itu, marilah kita bersama – sama berusaha untuk berkarma baik, dengan saling menolong antar sesama, maka kita juga telah bersama – sama menjaga kedamaian di lingkungan kita tinggal, serta bersama – sama menciptakan kedamaian di tanah yang kita cintai ini, dan dengan demikian kita juga ikut menciptakan kedamaian untuk seluruh alam ini, dan semoga kita semua mendapatkan keindahan yang sejati.

 

Pendengar Sedharma yang Saya Banggakan,

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, untuk itu marilah kita tekun melatih dan memberdayakan potensi yang ada dalam diri kita, dan kita manfaatkan untuk kepentingan orang banyak apa yang bisa kita kembangkan dan persembahkanlah kerja kita sebagai Wujud bakti kita kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Dan semoga dapat memberi manfaat pada kita semua.

 

Saudara sedharma yang saya cintai,

Inilah yang dapat saya sampaikan, semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua. Akhir kata;

“Om Loka Samastha sukhino bhawantu”

“Ya Tuhan semoga seluruh isi alam berbahagia”

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...