Kamis, 20 Januari 2022

KEMEMIMPINAN ADALAH PANUTAN

 KEMEMIMPINAN ADALAH PANUTAN


OM SWASTYASTU, Om Avighnam Astu Namo Sidham, Om anobadrah kratavo yantu visvatah, Pendengar Sedharma yang berbahagia dimanapun berada, selamat malam dan selamat berjumpa kembali dalam acara Renungan Agama Hindu yang di siarkan memaui RRI Nabire. Puja dan puji syukur patut kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang  Widhi Wasa (TYME), karena atas segala Asung Kerta Wara Nugraha-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berjumpa di acara ini. Adapun tema kita saat ini adalah “KEMEMIMPINAN ADALAH PANUTAN” .

Pendengar Sedharma yang Berbahagia,

Pemimpin, memimpin atau kepemimpinan tidak asing atau tidak jarang kita sebut-sebut atau mungkin kita dengar kata-kata tersebut. Tetapi apa yang terlintas di benak kita saat mendengar kata-kata tersebut?. Pemimpin adalah seseorang yang dapat menggerakkan sekumpulan orang-orang yang patuh dan taat serta hormat kepada pimpinnya tersebut. Tetapi jelas seorang pemimpin merupakan seseorang yang di hargai dan dihormati oleh sekelompok orang yang dapat di gerakkan tersebut pula. Itulah arti dari pemimpin.   

Saudara Sedharma dimanapun berada,

Jelas bahwasanya seorang pemimpinn adalah seseorang yang menjadi panutan dari kelompoknya tersebut. Seperti halnya sebuah perkumpulan baik perkumpulan yang sekala kecil, lokal, regional maupun nasional dan bahkan internasional memerlukan dan pasti membutuhkan seorang pemimpin yang dapat memimpin serta harus cakap dalam memimpin anggotannya. Tetapi yang perlu kita ingat dan ketahui, bahwasanya seorang pemimpin tidak sekedar memimpin, tetapi seorang pemimpin harus memenuhi beberapa karakter atau kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya. Sebagian dari kelebihan seorang pemimpin adalah memiliki pandangan atau pola pikir dua kali atau bahkan lebih dari orang-orang yang dipimpinnya. Itulah kelebihannya.    

Pendengar Sedharma di manapun anda berada,

Tidak terlepas dari sifat dan karakter manusia. Hal dan sifat mendasar dari seorang pemimpin adalah jujur (satya wacana), adil dan tegas. Tetapi yang perlu kita ketahui bersama juga, bahwasanya kita semua yang ada di muka bumi ini (seluruh makluk hidup yang hidup di atas bumi ini) adalah Pemimpin!!!. Oleh karena itu, kita semua harus memiliki tiga sifat mendasar tersebut. Contohnya, Minimal kita seseorang yang mungkin tidak pernah dihiraukan oleh orang lain, tetapi kita adalah seorang pemimpin. Pertanyaanya? Dimana letaknya memimpinnya itu?. Seperti yang sudah saya sampaikan, pemimpin tidak hanya memimpin orang-orang dalam sebuah organisasi, melainkan kita sebagai makhluk hidup kita telah memimpin diri kita sendiri. Seperti halnya pikran dan perkataan kita memimpin seluruh organ yang ada dalam tubuh kita. Seperti halnya saat perut kita lapar, maka kita harus berfikir untuk mencari makan untuk member kebutuhan dari pada perut agar semua organ tubuh kita dapat bekerja maksimal. Hal ini memberikan contoh kecil, bahwasanyam perut adalam merupakan organ yang kita pimpin, seperti halnya lagi kita berfikir akan mengambil sesuatu, maka kita perlu tangan untuk mengambil nya, maka pikiran memimpin tangan untuk mengambil barang tersebut. Serta saat mata lelah, maka kita harus berfikir untuk mengistirahatkan mata kita dengan cera berbaring dan istirahat (tidur). Itulah contoh kecil pikiran kita telah dapat memimpin organ-organ yang ada dalam tubuh kita. Jadi yang memimpin dalam diri kita adalah pikiran (akal sehat kita).       

Saudara Sedharma yang saya banggakan,

Tidak berbeda dengan seseorang yang memimpin orang banyak. Jadi tetaplah seorang pemimpin sebelum memimpin orang lain, maka dia harus dapat memimpin dirinya sendiri, sehingga apabila dia mampu dan sukses dalam memimpin dirinya sendiri, maka niscaya seorang pemimpin tersebut dapat memimpin orang lain. Tetapi syarat mutlak dari seorang pemimpin adalah dia harus bertangungjawab atas segala perbuatannya, baik perbuatan yang dilakukannya sendiri atau yang membutuhkan orang lain. Serta seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan, sehingga dia memberi contoh-contoh perbuatan atau perilaku yang susila (baik), dengan demikian anggota yang dia pimpin juga dapat berbuat baik. Apa jadinya apabila seorang pemimpin berbuat melakukan asusila (perbuatan buruk), maka hal itu akan secara otomatis menular atau akan ditiru oleh anggotanya. Hal itu sudah menjadi teori yang pasti dan itu tidak dapat kita elakkan.   

Pendengar Sedharma yang berbahagia,

Pemimpin dalam masyarakat ada dua. Satu pemimpin formal yaitu dia yang memiliki struktur dalam garis pemerintah, seperti ketua RT, RW, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur sampai sorang Presiden, dan banyak lagi bagian-bagiannya. Kedua pemimpin nonformal yaitu pemuka agama atau pemuka adat. Itulah dua jenis pemimpin, tetadi dalam kerja dan tindakannya hamper sama, di asama-sama memimpin banyak ornag untuk melakukan sesuatu dengan tujuan bersama. 

Pendengar Sedharma yang saya Cintai,

Indonrsia adalah Negara kepulauan, Negara satu-satunya yang memiliki ribuan pulau, suku, adat dan budaya yang ada di bumi pertiwi ini. Itulah yang menjadi kelebihan dan nilai plus (+) untuk Indonesia, maka tidak heran Negara Indonesia itu merupakan Negara kaya, bahkan yang tidak kita ragugan lagi adalah Negara Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu di miliki Negara-negara lain, yaitu kekayaan hasil bumi serta harta yang dimiliki oleh bumi nusantara Indonesia seperti tambang minyak, emas, nikel, batu bara, dan yang paling berharga adalah uranium terbesar di dunia. Itulah hasil tambang, serta yang lainnya adalah hasil laut, seperti ikan, rumput laut, kerang dan masih banyak lagi, serta pemandangan alam yang bergitu indah dan asri yang belum tentu dimiliki oleh Negara-negara lain. Pertanyannya adalah kemana larinya harta yang be…….gitu banyak itu??. Perlu kita ketahui itulah pentingnnya kita bersama harus pikirkan. Bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan hal itu, maka penting ada seorang pemimpin yang dapat memimpin kita untuk memanfaatkan kekayaan bumi. Oleh karena itu seorang pemimpin juga harus menjadi panutan dalam bertingkah laku serta berbuat, dan pastinya pemimpin dalam mengambil kebijakan harus berpihak kepada anggotanya (rakyatnya) sehingga kita sebagai putra bangsa Indonesia dapat mengolah itu semua dengan rasa kasih sayang kita bersama dan rasa cinta kita kepada bumi pertiwi yang telah melimpahkan itu semua dan yang pastinya kita ucapkan banyak-banyak berterimakasih kepada yang pencipta TYME (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) yang telah melimpahkan itu semua.  

Pendengar sedharma yang berbahagia,

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan jagan lupa tangal 9 Desember kita menentukan masa depan Nabire yang lebih baik, untuk memilih pemimpin Nabire, serta kita tidak lupa akan pemimpin tunggal kita yaitu TYME.

“Om Loka Samasta Sukhino Bhawantu”

“Semoga seluruh isi alam berbahagia”

OM SANTIH SANTIH  SANTIH  OM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...