KEMEMIMPINAN ADALAH PANUTAN
OM SWASTYASTU, Om Avighnam Astu Namo Sidham,
Om anobadrah kratavo yantu visvatah, Pendengar Sedharma yang berbahagia dimanapun
berada, selamat malam dan selamat berjumpa kembali dalam acara Renungan
Agama Hindu yang di siarkan memaui RRI Nabire. Puja dan puji syukur patut kita
haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (TYME), karena atas segala Asung Kerta Wara Nugraha-Nya kita masih
diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berjumpa di acara ini. Adapun tema kita
saat ini adalah “KEMEMIMPINAN ADALAH PANUTAN” .
Pendengar Sedharma yang Berbahagia,
Pemimpin,
memimpin atau kepemimpinan tidak asing atau tidak jarang kita sebut-sebut atau
mungkin kita dengar kata-kata tersebut. Tetapi apa yang terlintas di benak kita
saat mendengar kata-kata tersebut?. Pemimpin adalah seseorang yang dapat
menggerakkan sekumpulan orang-orang yang patuh dan taat serta hormat kepada pimpinnya
tersebut. Tetapi jelas seorang pemimpin merupakan seseorang yang di hargai dan
dihormati oleh sekelompok orang yang dapat di gerakkan tersebut pula. Itulah
arti dari pemimpin.
Saudara Sedharma dimanapun berada,
Jelas bahwasanya
seorang pemimpinn adalah seseorang yang menjadi panutan dari kelompoknya
tersebut. Seperti halnya sebuah perkumpulan baik perkumpulan yang sekala kecil,
lokal, regional maupun nasional dan bahkan internasional memerlukan dan pasti
membutuhkan seorang pemimpin yang dapat memimpin serta harus cakap dalam
memimpin anggotannya. Tetapi yang perlu kita ingat dan ketahui, bahwasanya seorang
pemimpin tidak sekedar memimpin, tetapi seorang pemimpin harus memenuhi
beberapa karakter atau kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya. Sebagian
dari kelebihan seorang pemimpin adalah memiliki pandangan atau pola pikir dua
kali atau bahkan lebih dari orang-orang yang dipimpinnya. Itulah
kelebihannya.
Pendengar Sedharma di manapun anda berada,
Tidak terlepas
dari sifat dan karakter manusia. Hal dan sifat mendasar dari seorang pemimpin
adalah jujur (satya wacana), adil dan tegas. Tetapi yang perlu kita ketahui
bersama juga, bahwasanya kita semua yang ada di muka bumi ini (seluruh makluk
hidup yang hidup di atas bumi ini) adalah Pemimpin!!!.
Oleh karena itu, kita semua harus memiliki tiga sifat mendasar tersebut.
Contohnya, Minimal kita seseorang yang mungkin tidak pernah dihiraukan oleh
orang lain, tetapi kita adalah seorang pemimpin. Pertanyaanya? Dimana letaknya
memimpinnya itu?. Seperti yang sudah saya sampaikan, pemimpin tidak hanya
memimpin orang-orang dalam sebuah organisasi, melainkan kita sebagai makhluk
hidup kita telah memimpin diri kita sendiri. Seperti halnya pikran dan
perkataan kita memimpin seluruh organ yang ada dalam tubuh kita. Seperti halnya
saat perut kita lapar, maka kita harus berfikir untuk mencari makan untuk
member kebutuhan dari pada perut agar semua organ tubuh kita dapat bekerja
maksimal. Hal ini memberikan contoh kecil, bahwasanyam perut adalam merupakan
organ yang kita pimpin, seperti halnya lagi kita berfikir akan mengambil
sesuatu, maka kita perlu tangan untuk mengambil nya, maka pikiran memimpin
tangan untuk mengambil barang tersebut. Serta saat mata lelah, maka kita harus
berfikir untuk mengistirahatkan mata kita dengan cera berbaring dan istirahat
(tidur). Itulah contoh kecil pikiran kita telah dapat memimpin organ-organ yang
ada dalam tubuh kita. Jadi yang memimpin dalam diri kita adalah pikiran (akal
sehat kita).
Saudara Sedharma yang saya banggakan,
Tidak berbeda dengan
seseorang yang memimpin orang banyak. Jadi tetaplah seorang pemimpin sebelum
memimpin orang lain, maka dia harus dapat memimpin dirinya sendiri, sehingga
apabila dia mampu dan sukses dalam memimpin dirinya sendiri, maka niscaya
seorang pemimpin tersebut dapat memimpin orang lain. Tetapi syarat mutlak dari
seorang pemimpin adalah dia harus bertangungjawab atas segala perbuatannya,
baik perbuatan yang dilakukannya sendiri atau yang membutuhkan orang lain.
Serta seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan, sehingga dia memberi
contoh-contoh perbuatan atau perilaku yang susila (baik), dengan demikian
anggota yang dia pimpin juga dapat berbuat baik. Apa jadinya apabila seorang
pemimpin berbuat melakukan asusila (perbuatan buruk), maka hal itu akan secara
otomatis menular atau akan ditiru oleh anggotanya. Hal itu sudah menjadi teori
yang pasti dan itu tidak dapat kita elakkan.
Pendengar Sedharma yang berbahagia,
Pemimpin dalam
masyarakat ada dua. Satu pemimpin formal yaitu dia yang memiliki struktur dalam
garis pemerintah, seperti ketua RT, RW, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur
sampai sorang Presiden, dan banyak lagi bagian-bagiannya. Kedua pemimpin
nonformal yaitu pemuka agama atau pemuka adat. Itulah dua jenis pemimpin,
tetadi dalam kerja dan tindakannya hamper sama, di asama-sama memimpin banyak
ornag untuk melakukan sesuatu dengan tujuan bersama.
Pendengar Sedharma yang saya Cintai,
Indonrsia adalah
Negara kepulauan, Negara satu-satunya yang memiliki ribuan pulau, suku, adat
dan budaya yang ada di bumi pertiwi ini. Itulah yang menjadi kelebihan dan
nilai plus (+) untuk Indonesia, maka tidak heran Negara Indonesia itu merupakan
Negara kaya, bahkan yang tidak kita ragugan lagi adalah Negara Indonesia
memiliki kekayaan yang belum tentu di miliki Negara-negara lain, yaitu kekayaan
hasil bumi serta harta yang dimiliki oleh bumi nusantara Indonesia seperti
tambang minyak, emas, nikel, batu bara, dan yang paling berharga adalah uranium
terbesar di dunia. Itulah hasil tambang, serta yang lainnya adalah hasil laut,
seperti ikan, rumput laut, kerang dan masih banyak lagi, serta pemandangan alam
yang bergitu indah dan asri yang belum tentu dimiliki oleh Negara-negara lain.
Pertanyannya adalah kemana larinya harta yang be…….gitu banyak itu??. Perlu
kita ketahui itulah pentingnnya kita bersama harus pikirkan. Bagaimana cara
mengelola dan memanfaatkan hal itu, maka penting ada seorang pemimpin yang
dapat memimpin kita untuk memanfaatkan kekayaan bumi. Oleh karena itu seorang
pemimpin juga harus menjadi panutan dalam bertingkah laku serta berbuat, dan
pastinya pemimpin dalam mengambil kebijakan harus berpihak kepada anggotanya
(rakyatnya) sehingga kita sebagai putra bangsa Indonesia dapat mengolah itu
semua dengan rasa kasih sayang kita bersama dan rasa cinta kita kepada bumi
pertiwi yang telah melimpahkan itu semua dan yang pastinya kita ucapkan
banyak-banyak berterimakasih kepada yang pencipta TYME (Ida Sang Hyang Widhi
Wasa) yang telah melimpahkan itu semua.
Pendengar sedharma yang berbahagia,
Demikian yang
dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan jagan lupa tangal
9 Desember kita menentukan masa depan Nabire yang lebih baik, untuk memilih
pemimpin Nabire, serta kita tidak lupa akan pemimpin tunggal kita yaitu TYME.
“Om Loka Samasta Sukhino Bhawantu”
“Semoga seluruh
isi alam berbahagia”
OM SANTIH
SANTIH SANTIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar