SEJARAH PURA Yaro. 2 (PURA PUJA NIRWANA) NABIRE
Yaro. 2 atau kampung Jaya Mukti merupakan salah satu Satuan Penduduk di wilayah Nabire, dan letaknya di distrik Yaro. Kampung ini mulai di buka sekitar tahun 1997, dan sebagian besar pula masyarakat berasal dari Jawa.
Terkait berdirinya Pura di Yaro. 2 awalnya seorang tokoh Hindu yang proaktif untuk terus meminta kepada pemerintah Kampung untuk meminta lokasi untuk mendirikan tempat ibadah Agama Hindu, karena dari DEPNAKERTRAN (dulu) hanya menyediakan tempat peribadatan bagi umat muslim dan Kristen.
Sehingga sekitar tahun 1998 umat Hindu mendapat lokasi untuk mendirikan Pura tepat di belakang rumah Bapak Mujiono Sastro Diharjo, dan pada saat itupula tempat yang rencana akan didirikan Pura, di gunakan oleh orang kampung sebagai tempat untuk bunuh diri. Maka bagi umat Hindu di Kampung Yaro. 2 tempat itu sudah tidak layak untuk didirikan tempat ibadah, maka umat meminta lagi tempat lain untuk mendirikan pura.
Maka di ijinkan umat Hindu untuk mendirikan pura, walaupun lokasi tanahnya tidak sebagus lokasi yang di berikan pertama, tetapi lokasi yang saat ini lebih dekat dengan tempat-tempat ibadah agama lain.
Pada awalnya Pura Yaro hanya terdiri Padmasari itupun hanya terbuat dari kayu. Setelah itu umat kerjabakti masuk hutan untuk mengangkat kayu dan kayunya yang sampai saat ini d buat menjadi balai banjar. Berdirinya balai banjar pun tidak terlepas dari tangan orang lain. Yang pada saat itu ada anggota TNI yang sedang TMD. Oleh karena itu dalam waktu 1 hari balai banjar jadi, dari kerangka sampai pemasangan atap.Kurun waktu dampai sekarang umat di Yaro. 2 terdiri dari 6 KK, karena yang lain telah kembali pulang ke jawa. Hal yang sama dengan pura-pura lain, bahwasanya pasca berdirinya pura di Yaro.2, di tempat ini belum ada Pemangku (orang yang sudah di winten), maka pada saat persembahyangan, umat di pimpin oleh bapak Mujiono. Sehingga pada tahun 2001 bapak Kasnan diwinten, dan secara otomatis selanjutnya yang memimpin umat untuk melaksankan persembahyangan di Pura adalah Mangki Kasnan, dan hal ini masih berjalan sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar