Minggu, 02 Desember 2018

PENERAPAN TRI HITA KARANA

PENERAPAN TRI HITA KARANA

..
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namasidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala arah), Pendengar sedharma yang berbahagia, puja dan puji syukur kita haturkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa (TYME), karena kita dapat berjumpa dalam acara Santapan Rohani Agama Hindu yang disiarkan melalui RRI Nabire bersama saya Wahyu Diantoro. Adapun Tema kita pagi ini adalah PENERAPAN TRI HITA KARANA.
..
Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Sebelum saya menyampaikan banyak tentang penerapan Tri Hita Karana, hendaknya kita bersama-sama memahami apa itu Tri Hita Karana. Dalam agama Hindu mengenal adanya tiga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (sang pencipta), manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitarnya. Tiga hubungan tersebut itulah yang di kenal dengan Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana merupakan suatu konsep atau ajaran dalam agama Hindu yang selalu meninitik beratkan bagaimana antara sesama bisa hidup secara rukun dan damai, Tri Hita Karana biasa di artikan Secara simpel berarti tiga penyebab kesejahteraan atau yang lebih dikenal dengan tiga hubungan yang harmonis. Yang mana Tri yang artinya tiga, Hita yang artinya sejahtera, dan Karana yang artinya penyebab. Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan dan itu bersumber pada keharmonisan hubungan Tri Hita Karana adalah tiga macam hal yang menyebabkan terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran. adapun tiga hal tersebut adalah Parhayangan, Pawongan, dan Palemahan.   
 
Pendengar Umat Sedharma yang Saya Cintai,
Sering kita melupakan arti dari kerharmonisan dan saling menghormati, sehingga satu sama lain saling merugikan serta tidak pernah mempedulikan satu sama lain. Belum lama kita bersama telah merasakan dan menyaksikan betapa hebatnya kekuasaan Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa), hanya dengan hitungan detik Beliau dapat menglululantahkan alam jagat raya ini, seperti bencana Wasior kemudian di sambung dengan tsunami di Sumatra dan terakhir bencana merapi di Jawa Tengah. Itu semua merupakan teguran kepada kita, agar kiranya kita selalu mengingat dan memuja kebesaran Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa) serta saling mengasihi satu sama lain.
Dalam Bhagawad Gita (IX.14) dikatakan bahwa :
“Satatam kirtayatom mam
Yatantas ca drsha vrtatah
Namasyantas ca mam bhatya
Ni tyayuktah upsate.
Yang artinya adalah :
Berbuatlah selalu hanya untuk memuji-Ku dan lakukanlah tugas pengabdian itu dengan tiada putus-putusnya. Engkau yang memujaku dengan tiada henti-hentinya itu serta dengan kebaktian yang kekal adalah dekat degan-Ku.
Disamping itu rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa akan timbul dalam hati manusia berupa sembah, puji-pujian, doa penyerahan diri, rasa rendah hati dan rasa berkorban untuk kebaikan. Kita sebagai umat manusia yang beragama dan bersusila harus menjunjung dan memenuhi kewajiban, antara lain cinta kepada kebenaran, kejujuran, keikhlasan dan keadilan.
Dengan demikian jelaslah begaimana hubungan antara Sang Hyang Widi dengan alam semesta ini, khususnya antara beliau dengan manusia. Maka dengan demikian hubungan ini harus dipupuk dan ditingkatkan terus kearah yang lebih tinggi dan lebih suci lahir bhatin. Sesuai dengan swadharmaning umat yang religius, yakni untuk dapat mencapai moksartam jagad hita ya ca itri dharma, yakni kebahagiaan hidup duniawi dan kesempurnaan kebahagiaan rohani yang langgeng (moksa), maka sesuai dengan tujuan agama Hindu satyam evam jayate na anteram (kebenaran selalu menang).  

Pendengar Umat Sedharma yang Berbahagia
Tri Hita Karana yang menegaskan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia inilah yang sering kita lewatkan dan kita kesampingkan. Padahal hal ini penting untuk kita jaga, kita rawat dan kita junjung. Kita sebagai manusia yang tidak bisa hidup sendiri dan kita saling membutuhkan maka hendaknya kita dapat menghargai satu sama lain dan mencintai perbedaan, serta kiraya kita harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing orang, sehingga apa bila kita semua bisa saling menghargai dan menghormati, maka niscaya perdamaian di atas dunia ini akan terlaksana. Kita bersama menyadari, konflik sesama manusia yang terjadi muka bumi ini tidak pernah ada henti-hentinya itu terjadi tidak hanya dengan sendirinya, melainkan ada asap maka ada api, jadi konflik serta bencana sosial yang terjadi pasti ada sebab dan penyebabnya. Bencana sosial yang terjadi di timur tengah yang sampai akhir ini belum usai itu tidak semata-mata terjadi dengan sendirinya, melainkan peran komunikasi serta koordinasi yang tidak dapat terbangun sehingga konflik itu terjadi. Maka inti dari hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia adalah komunikasi.     

Pendengar Umat Sedharma dimanapun berada
Sering pula kita remehkan peran dari pada alam itu sendiri, sehingga kita seolah tidak peduli dan selalu mengorbankan alam untuk kepentingan dan napsu serakah kita semata. Sehingga akibatnya bencana banjir di kota-kota besar serta erosi dan tanah longsor itu karena kita tidak bisa merawat dan melindungi alam itu sendiri. Kadang kita semua meyepelekan membuang sampah di selokan atau sungai sehingga selokan dan sungai itu tersumbat dan mengakibatkan banjir, begitu juga dengan kita menebang pohon sembarangan dan tidak menanamkan lagi, sehingga longsor tidak dapat kita hindrai. Itulah sebab kenapa kita harus menjaga dan menyayangi alam di sekeliling kita. Sebelum Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa) menciptakan manusia, Beliau menciptakan alam terlebih dahulu, kenapa Tuhan menciptakan alam dahulu? Karena untuk menunjang kehidupan manusia, tetapi yang perlu diingat oleh kita bersama, kita dapat mengunakan atau memanfaatkan isi alam tetapi jaganlah kita serakah utuk mengunakan itu semua.      

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Jelas bahwasanya hubungan atau relasi dari tiga unsur itu penting dan harus kita jaga, sehingga kita hidup di alam yang serba nyata dan merupakan titipan dari pada ida sang hyang widi wasa. Maka haruslah kita bersama-sama menjalin hubungan yang baik kepada Sang pencipta Ida Sang Hyang Widi Wasa, kepada sesama manusia, serta hubungan yang baik dan saling menjaga antara kita dengan alam dan seisinya. Sehingga niscaya keharmonisan akan terjalin diantara kita sesama dan tidak ada bencana, konflik sesama kita dan masalah-masalah lain yang bersumber dari manusia itu sendiri

Pendengar Umat Sedharma yang cintai
Demikian yang dapat saya sampaikan, kiranya bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Sang hyang Widhi senantiasa melindungi dan menganugrahkan kesehatan bagi umatnya.
Lokasamasta sukhino bhawantu.
Semoga seluruh isi alam berbahagia
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .
..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...