Minggu, 02 Desember 2018

CATUR PURUSA ARTHA

CATUR PURUSA ARTHA

……………………………..
Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo yantu wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru), Saudara Pendengar sedharma dimanapun anda berada, selamat malam dan selamat bergabung kembali dalam acara renungan Agama Hindu yang disiarkan melali RRI Nabire, Pertama – tama marilah kita menghaturkan puja dan puji syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa (TYME), Atas Anugrah kesehatan dan perlindungan yang telah Beliau limpahkan kepada kita semua. Pendengar sedharma Topik kita pagi ini adalah “CATUR PURUSA ARTHA”.
……..
Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia,
Dalam kita hidup beragama kita memiliki tujuan yang kita ingin capai. Tujuan itu secara umum adalah untuk mencapai kebahagiaan Jasmani dan rohani yang dalam bahasa Weda dinyatakan dengan “Atmanam Sariram Moksartam Jagad hita ya ca iti dharma” yang artinya bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan memperoleh kebahagiaan atma berlandaskan ajaran Dharma.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Tujuan hidup kita seperti yang telah saya uraikan didepan adalah bersifat umum, tujuan ini kemudian dijabarkan dalam ajaran Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan Hidup manusia menurut ajaran Agama Hindu. Seperti penjelasan catur Purusa artha tadi bahwa tujuan hidup manusia ada empat  yang terdiri dari Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Keempat tujuan hidup ini saling berkaitan dan tidak bisa kita capai hanya salah satu dari keempat tujuan hidup ini.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Tujuan hidup pertama disebut Dharma, yaitu kebajikan atau kebenaran. Jadi dharma ini merupakan landasan bagi umat Hindu untuk mencapai tujuan – tujuan hidup yang lain. Pencapaian tujuan hidup ini tidak boleh menyimpang dari ajaran kebenaran yang tertuang dalam kitab suci Weda dan Pustaka suci lainnya yang mengacu pada Kitab Suci Weda.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Tujuan yang kedua disebut Artha atau harta. Jadi untuk mendapatkan harta ini haeus berlandaskan Dharma atau kebajikan, kita tidak dibenarkan mendapatkan harta dengan cara yang menyimpang dari dharma, apalagi mengambil atau merampas harta orang lain untuk kesenangan diri kita pribadi. Dalam menjalani hidup di mayapada ini kita membutuhkan harta untuk memenuhi kebutuhan hidup, jadi harta adalah sarana bagi kita untuk mendapatkan tujuan atau cita – cita yang ingin kita capai. Arta atau kekayaan bukan tujuan akhir, jadi harta yang telah umat sedharma miliki harus difungsikan dengan sebaik – baiknya. Dan menurut Kitab Saracamuscaya harta yang kita miliki harus kita gunakan dalam tiga bidang yaitu, untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk yadnya (kegiatan sosial keagamaan; bersedekah, melaksanakan upacara yadnya dsb) dan untuk mengembangkan usaha untuk mendapatkan artha. Jadi bila harta yang kita miliki harus kita atur dalam tiga hal ini.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Tujuan ketiga disebut Kama yang artinya keinginan. Keinginan ini sangat banyak dan setiap orang memilikinya, bahkan keinginan – keinginan ini tidak pernah habis dari diri kita. Harta/ kekayaan yang kita milikipun tidak akan mampu memenuhi keinginan yang ada dalam pikiran kita, bahkan bila seluruh dunia ini ada dalah genggaman kita belum mampu memenuhi keinginan satu orang saja. Jadi keinginan ini harus kita kendalikan dan harus disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.

Pendengar Umat Sedharma yang berbahagia
Bila keinginan ini tidak kita kendalikan maka ia akan menjadi musuh berat dalam diri kita. Dalam ajaran Agama hindu kita mengenal ajaran Sadripu yaitu enam musuh dalam diri manusia dan musuh yang pertama adalah kama atau keinginan. Jadi bila keinginan ini tidak kita kendalikan maka bisa ia menjadi musuh yang menghancurkan diri kita dan sendiri dan menjerumuskan kita pada kesengsaraan (Naraka). Kitab Bhagawad Gita pun menyatakan bahwa Kama/ keinginan merupakan salah satu pintu yang dapat menjerumuskan kita ke alam Neraka (Penderitaan). Sebagai contoh bapak/ ibu dan pendengar sedharma dapat membuktikan sendiri dengan keinginan – keinginan kita masing – masing bagaimana bila kita punya keinginan yang ingin kita capai, tapi sarana untuk memenuhi keinginan itu tidak ada atau kita tidak memiliki artha untuk membeli barang yang kita inginkan? Pikiran kita jadi gelisah dan pasti kita tidak akan bisa tidur dengan nyenyak karena keinginan itu belum tercapai.

Pendengar sedharma para bhakta terkasih,
Tujuan keempat adalah Moksa yaitu kebahagaiaan rohani. Kebahagiaan ini adalah tujuan akhir dari seluruh kehidupan kita ini. Kondisi ini akan kita capai kita Sang Jiwa yang mendiami badan kita mampu menyatu dengan Jiwa alam Semesta, Pencipta segala yang tercipta. Kondisi bahagia ini dapat kita analogikan seperti orang yang berjalan dipadang pasir yang kehausan ketika mendapat setengguk air dia akan merasa bahagia. Jadi ketika jiwa kita haus akan setengguk air kebahagiaan maka tidak ada jalan lain selain mendekatkan diri kepada Sanghyang Widhi Wasa melalui tuntunan Guru spiritual dan mengikuti petunjuk Beliau. Dan seorang guru kerohaniaan yang sudah mengalami realisasi kebahagiaan rohani tidak akan menyesatkan kita dalam kesenangan duniawi. Karena beliau tidak saja membacakan petunjuk dalam kitab suci tetapi beliau telah membuktikan kebenaran yang tertuang dalam kitab suci.

Pendengar sedharmapara bhakta terkasih,
Keempat tujuan hidup ini adalah saling terkait dan tidak bisa salah satu saja yang dipenuhi, oleh karena itu sebagai kesimpulan dan ajakan bagi kita semua bahwa apapun yang kita lakukan untuk mendapatkan harta, untuk memenuhi keinginan harus berdasarkan ajaran Dharma dan Harta/kekayaan serta keinginan yang kita miliki harus kita arahkan untuk mendapatkan kebahagiaan jasmani dan rohani berlandaskan ajaran kebenaran yang termuat dalam Kitab Weda.

Pendengar sedharma yang berbahagia,
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam acara kita malam ini, semoga dapat bermanfaat bagi pendengar sedharma
“Om Loka samastha sukhino bhawantu”
Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM .
…………..

1 komentar:

TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA

  TINDAKAN SEDERHANA PENUH MAKNA Om Swastyastu, Om Awignam Astu Namosidham, Om Anobadrah Kratavo Yantu Wisvatah (ya Tuhan semoga pikiran ya...