Om Swastyastu, Om Avighnam Astu Namo Sidham, Om anobadrah kratavo yantu visvatah (Ya Tuhan semoga pikiran yang baik datang dari segala arah) Pendengar Sedharma yang berbahagia, Puja dan puji syukur patut kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa), karena atas segala Asung Kerta Wara Nugraha-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berjumpa dalam acara santapan rohani Agama Hindu. Adapun Tema kita pagi ini adalah MEMBIASAKAN HAL YANG POSITIF”.
Pendengar Umat Sedharma yang saya cintai,
Dalam keseharian kita dari hari ke hari kita memiliki aktifitas yang sama, pagi hari kita bangun, mandi, ganti pakaian, berdoa, makan, melakukan tugas tugas profesi dan seterusnya. Indriya indriya kita setiap hari juga beraktifitas, mata setiap saat juga melihat, telinga kita mendengarkan suara, hidung kita mencium berbagai aroma, mulut berbicara dan lidah merasakan berbagi rasa dan indriya kita juga melaksanakan fungsinya masing masing.
Pendengar Sedharma yang saya banggakan.
Jadi aktivitas yang sebutkan tadi telah menjadi rutinitas harian yang telah kita lakukan dalam jangka waktu yang lama. Rutinitas yang kita lakukan akhirnya menjadi kebiasaan harian yang secara otomatis kita laksanakan, baik itu kita sadari ataupun tidak kita sadari.
Saudara Pendengar Umat Sedharma,
Kebiasaan yang kita laksanakan ini harus kita arahkan dan kita kembangkan kearah yang baik untuk menjadi yang lebih baik secara fisik maupun secara rohani. Kebiasaan yang baik ini juga merupakan tuntunan yang dapat kita jadikan pedoman dalam melaksanakan Ajaran Agama Hindu. Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra II. 6 tentang sumber ajaran Agama Hindu salah satunya disebut dengan Acara, yaitu kebiasaan kebiasaan baik yang dilakukan masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Kebiasaan kebiasaan ini tentunya dijiwai oleh ajaran Agama Hindu.
Saudara Pendengar Umat Sedharma,
Ajaran kecil yang diajarkan oleh Agama Hindu yaitu kita harus bangun tidur sebelum Brahma Murta atau sebelum matahari terbit diufuk timur. Selanjutnya kita harus melaksanakan pembersihan diri dengan mandi dan melaksanakan Surya Sewana penghormatan kepada Sanghyang Surya pada saat matahari terbit. Inilah satu kebiasaan kecil yang harus kita lakukan.
Saudara Pendengar Umat Sedharma,
Banyak hal hal lain yang menjadi rutinitas kita sehari hari yang dapat kita arahkan untuk jasmani dan rohani kita, misalnya saja memasak. Dalam hal memasak kita ajarkan tata cara memasak dan menghormati masakan. Sebelum kita memasak kita harus membersihkan diri dengan mandi besar ataupun mandi kecil. Kemudian bahan bahan yang akan diolah juga harus kita bersihkan terlebih dahulu, hal ini sangat berkaitan dengan kesehatan tubuh kita. Kemudian setelah makanan masak kita tidak boleh langsung menyantapnya. Hal yang pertama yang harus kita laukukan yaitu mempersembahkan makanan kepada Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta makanan dan sumber kehidupan dengan melakukan Yajna Sesa”. Dalam kitab Bhagawad Gita III.13 dinyatakan bahwa orang yang makan sisa persembahan kurban akan terlepas dari dosa, tetapi orang orang jahat yang mempersiapkan makanan hanya bagi dirinya sendiri sesungguhnya mereka itu makan dosa.
Saudara pendengar umat Sedharma yang berbahagia,
Bila kita sadari bahwa memasak juga merupakan aspek ritual yajna yang kita lakukan, maka kita menyadari bahwa dalam memasak kita telah mengorbankan makluk lain yaitu tumbuhan dan binatang, kita menggunakan sayuran, daging, ikan merupakan makluk yang kita korbankan, jadi kita tidak boleh menyia-nyiakan pengorbanan mereka itu. Dan jangan lupa bahwa dalam memasak kita dibantu oleh api, air, beras dan lain, untuk itu kita juga menghormati bantuan mereka, maka dalam yajna sesa juga persembahkan kepada Dewa Agni, Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi melalui Stana stana Beliau.
Pendengar sedharma,
Bila kebiasaan melalui memasak ini kita lakukan, maka tidak saja kita menjaga jasmani kita, tetapi kita juga meningkatkan derajat rohani kita melalui rutinitas memasak dan memperlakukan masakan. Mungkin pendengar sedharma pernah melihat orang yang latah, atau mungkin termasuk orang yang latah. Tentunya hal ini bisa membuat diri kita tidak nyaman, apalagi bila kata kata yang keluar dari mulut adalah kata kata yang kasar atau kata kata yang tidak pantas kita ucapkan.
Pendengar sedharma yang saya hormati,
Melatih kebiasaan berkata, berucap yang baik sangatlah penting, apalagi bagi anda yang menderita penyakit latah. Kitab Bhagawadgita menyebutkan Satatam Krtyanto mam, ye janah paryupasate .,
Selalu lakukanlah Kirtanam yaitu dengan mengucapkan nama Suci Tuhan, menyanyikan dan mengagungkan Tuhan, melaksanakan Japa hal ini akan membantu anda dalam mengatur dan mengarahkan ucapan, pikiran dan perbuatan kita. Japa akan menstanakan Sanghyang Widhi Wasa dalam Murti yang kita yakini pada alam pikiran bawah sadar kita, sehingga bila kita terkejut kaget maka nama Suci Beliau yang akan keluar melalui ucapan kita. Srawanam dan kirtanam akan menghaluskan gelombang pikiran sehingga jiwa kita menjadi tenang dan tentram.
Pendengar sedharma yang saya cintai,
Demikianlah manfaat dari pada sebuah kebiasaan yang dapat mengajarkan kita kedisiplinan dan kosentrasi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan saya atas nama PHDI Kab. Nabire mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Galungan. Akhir kata;
Om Loka Samasta Sukhino Bhawantu”
Ya Tuhan Semoga seluruh isi alam berbahagia”
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar