MENCOBA MELEPAS SEMUA YANG ADA DI PIKIRAN
23/11/2018
Entah sudah berapa hari orng tua berobat di jawa (mamak sakit struk, dan bapak sakid deabet). Yang awalnya mengantar Ibu k jawa adalah saya dan kakak ke tiga, sesuai kesepakatan biar saya bisa membagi waktu dg pekerjaan, maka sy paling lama d jawa adalah dua minggu, atau setelah mamak selesai perawatan di RS, tetapi sesampai di jawa, dan kontrol ke rumah sakit yenjadi Rujukan, ternyata mamak tdk perlu d rawat inap, melainkan hanya rawat jalan.
Oleh karena itu alternartif ke dua adalah berobat Terapi bagi penderita Struk, dan baru dua kali mamak di tangani terapis, mamak sudah bisa berjalan, walau msh harus pegangan kursi untuk berjalan, di situlah semangat sy serta kakak2 semua bahagia, karena mamak akan tdk lama berobat di jawa, berselang berapa hari karena mamak telah menampakkan kemajuan dalam berobat, maka sy merencanakan untuk pulng, tpitapi kakak dan mamak ttp di jawa utk melanjutkan terapi, tetapi entah tagl berapa dan hari apa, kita semua nginap di adikx mamak, d situ mamak mulai gelisah ingin kembali bermalam/tinggal d rumah kakak (kakak sepupu) tetapi karena waktu sudah malam, mamak ttp aja mintak ke sana, tpi kita bisa meyakinkan & membujuk agar besok siang bru kita bermalam d kakak sepupu, tetapi d saat itu yg rencanax besok lusa sy akan balik k nabire di batalkan, padahal sy susah beli tiket, dan saat tiket d refand maka ada konsekuwensi bahwasanya ada potongan, dan hanya kembali 50% saja, tetapi demi mamak ya sy hafus lakulan.
dan setelah itu berjalan berapa hari dan mamak mulai kerasan di rumah kakak sepupu, maka sy bembeli tiket lagi untuk pulng, dan entah hafi apa, sy jadi pulng k nabire.
Berselang berapa mggu maka bapak dan kakak pertama menyusul k jawa, dg harapan bapak bisa melancong ketwmu saudara2 dan agak memberi motivasi kepada mamak agar semangat dan cepat sehat. Tetapi hari demi hari harapan itu memudar, dengan mendengar keluh kesah dari kakak2 yg di jawa, bahwasanya mamak dan bapak makin susah di beri nasehat, untuk berolahraga ringan/berak2 badannya,
begitu jga bapak di siruh gerak2 badanx (jalan2) susah, maka kakak2 semua mengeluh dan ndk tahan untuk merawat orng tua,tpi sy selalu memberi motivasi kepada kakak2 dan bahkan kalau kakak2 udh ndk tahan merawat orng tua, sy suruh kakak2 untuk balik k nabire, dan gantian sy yg akan k jawa merawat org tua semua.
tpi waktu demi waktu berubah, kakak msh bisa bertahan untuk menjaga org tua, dan tepat mlm mggu tgl 17/11/2018 sembhyg di rumah paman, yg beberapa hari kemarin orng tua mintak tidur d sana.
Entah apa yg terjadi tiba2 kasur tmpt tidur bapak terbakar, karena kasur terbuat dr kapas, maka hanya terbakar d dlm, tpi menyebabkan kaki bapak terkena panasx api di dlm kasur kapas, maka kedua kakinya melepu, dan dr situ bapak mulai demam serta mengigil, maka tindakan darurat bapak harus di rujuk ke RS/klinik, dan alternatif rawat inap terdekat adalah klinik, dan di klinik di rawat hanya 1 hri 1 mlm, kan bapak sudah mulai membaik, dan siang ya bapak di bawa pulng.
sesampai d rumah paman, besokx bapk demam lagi dan pusing2, dan kakak2 terus mencari solusi agar bagaimana bapak bisa sembuh. dan alhasil hari jumat ini sesuai cerita ini sy ketik bapak sudah mulai membaik.
dan masalah yg sampai saat ini blm terpecahkan adalah masalah biaya baik untuk kebutuhan kakak2 d jawa, dan pengobatan org tua, serta biaya tiket u tuk kepulangan,hal itu yg membuat sy meluakkanisi kepala dan perasaan sy di ceritapendek ini, yg harapaknya bisa meluakka isi kepala serta berdoa dan berusaha agar mendapat solusi terkait itu semua, dan sy terus berdoa dan berusaha semongga tanah kebun org tua cepat laku, selain untuk pengobatan orng tua, ya utuk lebutuhan org rua yg lain2.
Ya Tuhan semongga berikan kesembuhan kepada kedua orng tua, sy rela bekerja keras untuk membuat kedua orng tua bahagia dan melihat mereka sembuh tanpa beban sakit yg di alaminya.
Om Avignam Astu Namah Sidah,
Om SidirAstu Tat Astu Svaha,
Om bhur Bhuah Savah
Tat Savitor Varenyam
Bargo Devasyah Dimahi
Dhio Yonah PracoDayat.............3x
Om Santih, Santih, Santih, Om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar