Penantian yang tak pernah ku lupakan
Kenapa Sedih, suka dan senang terus menghantui aku
Kesedihan selalu menjadi motivasi
Kesenangan terus menjadi pukulan
Tetapi kenapa harus waktu yang membatasi itu semua
Kenapa ku ungkap rasa ini diakhir jamanku
Semua ini kulakuan hanya untuk sebuah pengharapan,
Aku ingin kau kembali padaku, bersamaku untuk sebuah pengabdian yang tak terlupakan
Indah saat bersama, sedih saat kita berpisah, tertawa saat kita bahagia
Selamat datang wahai kawanku dan regenerasiku, selamat datang ku ucapkan
Di jiwaku tak akan pernah terlupa setetes keringat yang kau sumbangkan
Tak pernah peduli dengan jahatnya jaman yang tak mengerti itu semua
Mataku hanya mampu untuk mengungkapkan terimakasih cahayamu
Telingaku terus melihat sejauh mana engkau berjalan kepadaku
Tetapi hidungku terus mendengar bagaimana kabarmu saudaraku
Indahnya mulut ini handa dapat mencium harum dan wangginya pengorbananmu untuk ku.
Anak jaman (yd)
Rendah hati dan lapang dada hanya milik orang bijak,
(Wahyu Diantoro)
Bukan hanya perasaan yang dapat di ungkapkan,
Tidak hanya mata yang mampu memandang
Tetapi nurani mampu untuk berkata
(Wahyu Diantoro)
Kaya bukan orang yang berlimpahan harta,
Miskin bukan orang yang tidak memiliki apa-apa,
Tetapi kebahagiaan itu seberapa anda memiliki kawan, dan sesayang apa kawan kepada anda,
(Wahyu Diantoro)
Kesedihan bukan orang yang kehilangan sesuatu,
Kebahagiaan bukan orang yang mendapatkan apa yang diinginkan,
Tetapi kedamaian adalah kita mampu berbuat baik untuk orang lain
(Wahyu Diantoro)
Sapi yang dipegang adalah tali tambangnya,
Anjing yang kita pengang adalah rantainya
Tetapi manusia yang kita pengang adalah kata-katannya
(Wahyu Diantoro)
Jangan bangga saat kejayaan dapat anda capai,
Jangan sedih saat anda gagal untuk melakukan sesuatu
Tetapi keberhasilan adalah sejauh mana anda melakukan dan melewati proses itu semua
(Wahyu Diantoro)
Membantu tidak harus ikut melakukan,
Melakukan tidak hanya kita berbuat sesuatu,
Berbuat tidak harus membuahkan hasil
Tetapi kerjasama, kekompakan, kebersamaan dan saling mengerti itulah yang abadi.
(Wahyu Diantoro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar